Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tema

“Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Berkualitas pada Era MEA”

Latar Belakang

Bahasa Indonesia mampu menjadi sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi serta kehormatan negara Indonesia. Kebijakan Permufakatan internasional dalam bentuk MEA dan AFTA memengaruhi budaya, terutama penentuan bahasa pengantar yang berimbas pada bidang pendidikan bahasa. Bahasa Indonesia yang terbukti bisa menjadi bahasa pemersatu kini telah siap sebagai bahasa modern karena memiliki undang-undang, tesaurus, dan sistem aturan baku. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dengan penutur terbanyak peringkat 7 dunia dan diajarkan di 52 negara di dunia. Prestasi dan eksistensi tersebut memungkinkan bahasa Indonesia menjadi bahasa ASEAN. Untuk melindungi eksistensi bahasa masing-masing negara ASEAN dan menghadapi kesepakatan-kesepakatan internasional seperti AANZFTA dan prediksi adanya CIVETS tahun 2030, Strategi berkonsep pluralingualisme dapat berbentuk penerbitan paspor bahasa dan pengembangan model kompetensi berbahasa dengan mengadopsi CEFRL yang telah terlebih dahulu diterapkan di Uni Eropa.

Kebijakan-kebijakan internasional tersebut sangat memengaruhi perkembangan pendidikan bahasa, sehingga pembelajaran bahasa Indonesia mendapat tantangan baru. Sistem dan inovasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi bahasa sebagai identitas negara, kehormatan, dan penghela ilmu pengetahuan demi menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki daya saing bangsa.

Pembicara Utama

Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum.
(Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia)
Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.
(Guru Besar Universitas Negeri Semarang)
Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum.
(Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta)